Mengenal Ngarengkong, Tradisi Adat Kasepuhan Guradog

Mengenal Ngarengkong, Tradisi Adat Kasepuhan Guradog

Smallest Font
Largest Font

GMN Lebak - Ngarengkong atau Ngunjal Pare (mengangkut Padi) merupakan tradisi masyarakat adat yang ada di Kampung Guradog, Desa Guradog, Kecamatan Curugbitung, Kabupaten Lebak-Banten. Ngarengkong adalah tardisi turun temurun atau warisan dari nenek moyang yang sudah lebih dulu melakukan ritual tersebut. Minggu (9/6/2024). 

Ngarengkong itu sendiri dapat diartikan sebagai mengangkut hasil panen. Ritual ngarengkong warisan para leluhur ini biasanya dilaksanakan pada saat panen tangtu. Kegiatan ini digelar setiap tahun oleh masyarakat setempat bersama tokoh masyarakat dan tokoh adat.

Pada ritual Ngarengkong ini, hasil panen padi dari sawah adat milik warga Kampung Guradog akan dibawa dan kemudian disimpan di Leuit (lumbung padi adat) yang nantinya dapat digunakan untuk keperluan tatanan adat, juga bisa digunakan oleh masyarakat yang sedang mengalami kesusahan terutama bagi masyarakat yang tidak mampu dengan cara meminjam padi tersebut dan membayarnya pada saat panen.

Sawah adat tersebut hanya bisa digarap oleh petani dan tokoh masyarakat serta pemangku adat hanya satu tahun sekali di setiap musim tanam. Pesta adat Ngarengkong biasanya juga dimeriahkan oleh penampilan seni musik kendang rampak, bobodor dan kuda adul yang di bawakan oleh warga adat setempat dan simpatisan warga luar desa.

Ngarengkong merupakan warisan dari leluhur nenek moyang warga Desa Guradog yang memiliki nilai dan makna yang sangat sakral dalam menanamkan rasa persaudaraan yang lebih erat, agar masyarakat tidak menghilangkan rasa gotong royong dan kebersamaan dan serta rasa syukur kepada Tuhan YME dikarenakan panen yang melimpah ruah. 

Selain itu, tradisi Ngunjal ini juga dilaksanakan untuk menjalin kebersamaan, kekompakan, dan kesatuan juga untuk memperkenalkan tradisi leluhur kepada masyarakat luar. (Dih)

Editors Team
Daisy Floren