Kunker Walkot Gunungsitoli Sowa'a Laoli, S.E, M.S.i Menjadi Perbincangan Hangat di Tengah-Tengah Masyarakat di Duga Adanya Pungli

Kunker Walkot Gunungsitoli Sowa'a Laoli, S.E, M.S.i Menjadi Perbincangan Hangat di Tengah-Tengah Masyarakat di Duga Adanya Pungli

Smallest Font
Largest Font

GMN Kota Gunungsitoli - Beberapa hari lalu, tepatnya pada hari Jum'at (28/06/2024) Walikota Gunungsitoli, Sowa'a Laoli, S.E., M.Si mengelar Kunjungan Kerja (Kunker) di beberapa titik, salah satunya di Gedung Gereja BNKP Jemaat Orudua Sibohou Desa Bawadesolo, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara.(02/07/2024)

Dalam kunjungan kerja Walikota Gunungsitoli beserta rombongan masih menyisakan kisah pilu tentang sumber dana untuk menyukseskan kegiatan tersebut.a

Akhir-akhir ini ada fakta yang mengejutkan dan menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat dimana sumber pembiayaan kunjungan kerja Wali Kota Gunungsitoli bersumber dari Kepala Desa/Lurah Se-Kecamatan Gunungsitoli diduga adanya pungutan liar (pungli) sebesar Rp 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) /desa+kelurahan. Dana ini ditransfer melalui rekening pribadi salah seorang pegawai kantor Camat Gunungsitoli sekaligus Pj. Kepala Desa Tuhemberua Ulu An. Murniati Ndraha melalui Bank BRI dengan no. rekening : 0176 0106 xxxx xxx

Hal ini mencuat pada percakapan teken list di WAG Kepala Desa dan Lurah dengan judul " Daftar Kades yg Sudah menyerahkan / Transfer Uang  Untuk KUNKER Walikota Gunungsitoli." Disertai dengan nama-nama desa Se-kecamatan Gunungsitoli, diakhir list bertuliskan "Cc pak camat @⁨🇧‌🇪‌🇷‌🇰‌🇦‌🇹‌ 🇭‌🇺‌🇱‌🇺‌ CAMAT 2024 GUSIT⁩  dan ibu sekcam @⁨Reka Gulo Sekcam Gusit⁩."

Saat dikonfirmasi Camat Gunungsitoli, Berkat Sepakat Hulu ST, MSP, di ruang kerjanya, Senin (01/07/2024) untuk mempertanyakan terkait isu dugaan pungutan liar ini, Berkat Hulu mengatakan "ini sudah menjadi kesepakatan seluruh kepala desa/lurah dan sudah dibentuk kepanitiaan, lebih lengkapnya silahkan ditanya langsung kepada ketua panitianya", kata Camat Gunungsitoli.

Ketika ditanya soal sumber dana kepada Camat Gunungsitoli yang bernilai Rp 750.000,-/desa berasal dari mana uang itu, apakah uang pribadi kepala desa/lurah, atau dari DD/ADD. Dan kenapa di rekening pribadi salah seorang pegawai negeri di kantor camat An. Murniati Ndraha ditransfer uang tersebut, Camat Gunungsitoli tidak bisa menjelaskan kepada awak media.

Intinya ini sudah menjadi kesepakatan kepala desa dan lurah Se-kecamatan Gunungsitoli, ucap Berkat Hulu mengakhiri.

Dari info yang dihimpun wartawan kepada tokoh-tokoh masyarakat yang turut hadir pada kegiatan kunjungan kerja Wali Kota Gunungsitoli di Desa Bawadesolo tersebut yang tidak mau nama-nama mereka dituliskan dalam pemberitaan ini sangat menyayangkan pembiayaan dikutip dari desa-desa/kelurahan Se-kecamatan Gunungsitoli.

Kami sangat heran mendengar informasi kutipan ini, kenapa harus desa/kelurahan yang dikorbankan, apa tidak ada biaya dari APBD atau anggaran kecamatan Gunungsitoli yang dianggarkan untuk membiayai kunjungan kerja Wali Kota Gunungsitoli, terang tokoh-tokoh masyarakat dengan nada kesal 

Jika dihitung jumlah desa ditambah 3 kelurahan Se-Kota Gunungsitoli berjumlah 32 kali Rp 750.000,- / desa = Rp 24.000.000,- (dua puluh empat juta rupiah).

Apabila kita melihat tupoksi Subbag Keuangan dan Subbag RT/Perlengkapan Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Gunungsitoli pada kegiatan/kunjungan kerja Wali Kota Gunungsitoli sudah jelas diatur salah satunya "menyusun dan melaksanakan kebijakan anggaran, pembendaharaan dan pertanggung jawaban di lingkup sekretariat daerah, serta melaksanakan penyediaan akomodasi, jamuan, makanan dan minuman untuk kegiatan pemerintah daerah, tamu pemerintah daerah dan rapat-rapat." 

(Red)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Ram Author