Syahril Tinambunan, Kadis PUPR Jangan Asal Bicara...!!!

Syahril Tinambunan, Kadis PUPR Jangan Asal Bicara...!!!

Smallest Font
Largest Font

GMN Subulussalam - Persoalan krisis air bersih yang terjadi di beberapa desa Kecamatan Penanggalan hingga saat ini masih menjadi pembahasan di tengah masyarakat, air yang kita ketahui adalah sumber kehidupan, dan tidaklah bisa kita takar dan batasi dalam pemakaiannya untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Sejak pasca rusaknya mesin pompa air PAM yang di nyatakan Al Hadin (Kadis PUPR Subulussalam) rusak akibat terkena petir hingga air PAM mati total pada 3 (tiga) bulan lalu, dan hingga saat ini setelah munculnya kembali kabar pemberitaan di beberapa media online, statemen Al Hadin (Kadis PUPR), bahwasanya air PAM untuk Kecamatan Penanggalan sudah berjalan normal, ternyata pada realitanya belum lah berjalan normal.

Secara terpisah kita langsung menemui masyarakat dengan aduan keluhannya yang ikut menjadi korban air PAM mati, ada beberapa Desa  di wilayah Kecamatan Penanggalan yang sudah mengalami krisis air lebih 1(satu) tahun, dan hingga saat ini Jumat 1 Desember 2023 bahwasanya aliran air PAM ke tempat mereka masih belum mengalir sejak sebelum pasca rusaknya pompa air PAM yang di nyatakan rusak akibat terkena petir oleh Dinas terkait.

Seperti daerah Desa Jontor, Desa Cepu, Penanggalan Induk, dan ada beberapa Desa lain lagi, dengan cara kros cek langsung ke lapangan, kita lihat ternyata kondisi air PAM belum mengalir normal alias mati hidup.

keluhan masyarakat sampai saat ini masih sama, air masih mati-hidup mati-hidup. Kurang-lebih ada 15 - an (lima belasan) rumah di titik masing-masing perdesa mengalami hal itu.

Syahril Tinambunan salah satu warga pelanggan air PAM, masyarakat Kecamatan Penanggalan yang domisili di Desa Penanggalan Induk, hingga saat ini masih merasakan akibat air PAM mati. 

"Saya menyampaikan lewat pemberitaan ini, bagi pemangku kebijakan pengelolaan Air PAM di Kota Subulussalam dalam hal ini Al Hadin sebagai Kadis PUPR, khususnya untuk melihat kondisi air PAM Penanggalan, anda jangan membuat berita yang menggembirakan masyarakat, air PAM Kecamatan Penanggalan sudah normal, itu bohong, seakan akan anda sukses dalam menjalankan tugas anda dan saya nilai hanya semata untuk menyenangkan walikota aja sebagai pimpinan anda, "tegasnya.

Sambungnya lagi, "Sebaiknya anda turun langsung lah kelapangan, ceek dan lihatlah dengan jelas apa yang terjadi di lapangan jangan hanya menunggu laporan dari bawahan anda saja, jangan langsung buat statemen di media yang tidak sesuai kenyataannya dengan kondisi yang kami rasakan saat ini di lapangan, "ucapnya.

Di tempat dan waktu yang terpisah, seperti Desa Cepu dan demikian juga di beberapa Desa lainnya, kita melihat dan mendengarkan langsung masih banyaknya keluhan masyarakat terkait persoalan air PAM yang belum berjalan normal.

"Kemarin hidup ini mati lagi, dan airnya pun datang kecil kali, kalau tidak di sedot pakai sanyo gak terharapkan air PAM ini, karna kita tampung pun sampai berjam-jam, sementara kita perlu air masak mandi cuci kain, kalau kita belik sanyo harganya mahal jadi apalah artinya air PAM ini kalau begini begini terus, sampai kapan gini gini kita ini hidup mati hidup mati air ini, kan tidak ini saja kerjaan kita, maunya Pemerintah harus seriuslah untuk perbaiki PAM ini jangan setengah setengah hati, "ungkap Berutu (warga Desa Cepu).

Sebelumnya, beberapa minggu lalu pada pasca baru rusaknya mesin pompa air PAM akibat terkena petir, saat kita konfirmasi via telfon whatsapp langsung kepada Al Hadin (Kadis PUPR), ianya mengatakan," Kalau pompa air yang rusak kena petir itu tidak mampu untuk memberikan air sepenuhnya kepada masyarakat Penanggalan sebab debit volume air yang di pancarkan hanya 200 (dua ratus) liter per detik, "pungkasnya.

Sambungnya lagi, "ada mesin pompa air PAM yang sudah di buat tiga tahun lalu dengan anggaran yang besar di daerah Baba Luhung dan itulah nantinya yang bisa mampu untuk pancarkan debit volume air yang lebih besar lagi hingga 2000 (dua ribu) liter per detik, dan sudah mampu untuk mensuplai ke daerah Kecamatan Penanggalan, Simpang Kiri sepenuhnya tapi untuk daerah Kecamatan Runding, Longkip dan Sultan Daulat itu belum bisa sepenuhnya kita pastikan dinda, "terangnya.

Hasil pantauan kita di lapangan, hingga saat ini kondisi air PAM untuk Kecamatan Penanggalan masih belum normal alias hidup mati hidup mati.[imranCIBRO]

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author