Perbedaan Nepotisme dan Networking

Perbedaan Nepotisme dan Networking

Smallest Font
Largest Font

GMN Opini - Apakah kamu pernah mendengar istilah nepotisme dan networking? Kedua kata tersebut seringkali digunakan dalam konteks profesional, namun memiliki makna yang berbeda. 

Mengenal perbedaan nepotisme dan networking penting untuk memahami cara berinteraksi di lingkungan kerja dan juga untuk mencegah praktik-praktik yang tidak etis.

Nepotisme adalah praktik memberikan keuntungan atau peluang kepada anggota keluarga atau teman dekat tanpa mempertimbangkan kualifikasi atau kemampuan mereka. 

Dalam konteks profesional, praktik nepotisme merujuk pada pengambilan keputusan atau promosi yang didasarkan pada hubungan pribadi daripada kualifikasi atau prestasi kerja. 

Praktik nepotisme dapat merusak integritas organisasi dan mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.

Adapun, secara yuridis, definisi nepotisme ditemukan di dalam Pasal 1 angka 5 UU 28/1999. Nepotisme adalah setiap perbuatan penyelenggara negara secara melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya yang merugikan orang lain, masyarakat, dan atau negara.

Secara hukum, tindakan nepotisme adalah dilarang untuk dilakukan oleh penyelenggara negara. Larangan nepotisme ini berarti melarang penyelenggara negara menggunakan atau menyalahgunakan kedudukannya dalam lembaga publik untuk memberikan pekerjaan publik kepada keluarganya. Sebab nepotisme dapat menimbulkan konflik loyalitas dalam organisasi.

Nepotisme adalah tindak pidana sebagaimana termaktub di dalam Pasal 22 UU 28/1999. Setiap penyelenggara negara yang melakukan nepotisme dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 12 tahun dan denda paling sedikit Rp200 juta dan paling banyak Rp1 miliar.

Namun, apabila nepotisme tersebut ternyata merugikan keuangan negara atau memiliki unsur tindak pidana korupsi, maka dapat dijerat dengan pasal korupsi sebagaimana diatur di dalam UU 31/1999 sebagaimana diubah dengan UU 20/2001.

Sementara itu, networking adalah proses membangun jaringan hubungan pribadi atau profesional untuk mencapai tujuan bersama, seperti mendapatkan pekerjaan atau peluang bisnis. Jaringan profesional dapat terdiri dari teman, rekan kerja, atau mentor yang membantu seseorang untuk mencapai tujuannya. Networking dapat menjadi strategi yang efektif untuk mencapai tujuan profesional, seperti memperluas jaringan dan meningkatkan peluang karir.

Perbedaan utama antara nepotisme dan networking adalah bahwa nepotisme didasarkan pada hubungan pribadi atau keluarga dan tidak mempertimbangkan kualifikasi atau prestasi kerja, sementara networking didasarkan pada hubungan profesional yang dibangun dengan tujuan mencapai tujuan tertentu dan seringkali didasarkan pada kemampuan atau keahlian individu. 

Dalam networking, seseorang mencari dan memanfaatkan hubungan yang dibangun untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan dalam nepotisme, keputusan didasarkan pada hubungan pribadi daripada kualifikasi atau prestasi kerja.

Kesalahpahaman antara nepotisme dan networking dapat membawa dampak buruk bagi karir seseorang maupun organisasi tempat mereka bekerja. Menggunakan hubungan pribadi atau keluarga untuk mendapatkan keuntungan dapat merusak integritas dan menciptakan persepsi negatif tentang organisasi. 

Sebaliknya, networking dapat membantu seseorang memperluas jaringan dan meningkatkan peluang karir mereka.

Kesimpulannya, mengenal perbedaan nepotisme dan networking sangat penting untuk memastikan praktik yang dilakukan adalah yang tepat dan etis.

Oleh karena itu, marilah kita memahami perbedaan antara nepotisme dan networking dan tidak menyalahartikan dua kata yang berbeda agar tidak tercipta persepsi yang salah dan menormalisasi praktik Nepotisme di Indonesia yang semakin hari semakin parah.(Red)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author