Heboh! Pelabuhan Mimbo Syahbandar Menuju Pulau Madura, Diduga Dijadikan Transaksi Pengiriman Sepeda Motor Bodong

Heboh! Pelabuhan Mimbo Syahbandar Menuju Pulau Madura, Diduga Dijadikan Transaksi Pengiriman Sepeda Motor Bodong

Smallest Font
Largest Font

Situbondo garismerahnews.com –

Heboh ! Pelabuhan Mimbo yang seharusnya menjadi sarana Angkutan untuk penumpang Kapal Laut menuju Pulau Madura, yakni Desa Sumenep dan Desa Ra’as mala dijadikan ajang meraut keuntungan pribadi, oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Seperti halnya Pelabuhan Mimbo jadi sarana transaksi pengangkut sepeda stnk only atau sepeda bodong, masuk pulau madura Desa Sumenep dan Desa Raas. Selasa (12/3/2019).

Menurut penduduk setempat yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan bahwa ditempat itu sudah biasa bahkan dalam seminggu bisa 4/5 Unit Sepeda Motor yang dikirim melalui perahu.

” disini ini sudah biasa mas, jadi kalau kirim sepeda tanpa surat atau sepeda bodong atau stnk only dari Situbondo kirim ke Madura bahkan juga sebaliknya, Bapak Kepala Syahbandar saja diam mengetahui hal ini dan ini sudah bukan rahasia lagi mas,” ujarnya

Senada juga diungkapkan Parman warga sumberejo menuturkan kalau sepeda motor yang dikirim bukan berasal dari barang curian tapi 58dari kredit macet yang dijual dengan biaya per sepeda antara Rp.150 ribu rupiah sampai Rp. 200 ribu rupiah per unit sepeda dilihat tergantung kondisi dan Tahun Sepedanya.

” barang yang dikirim bukan dari barang curian tapi unit sepeda motor yang belum lunas atau kredit macet, jadi hanya ada stnk saja tanpa BPKB, kalau masalah biaya per unit menyebrang ke Pulau Madura antara Rp.150ribu atau Rp. 200ribu per Unitnya, iya tergantung kondisi sepeda dan Tahunnnya kalau model baru iya Rp. 200ribu rupiah per unit,” Katanya Dengan singkat.

Sedangkan menurut pantauan langsung Garismerahnews.com sepeda yang dikirim rata-rata tidak memiliki Nomor Polisi (Nopol) bahkan diduga Kepala Syahbandar Pun Diam saja terkait Hal ini.

Sedangkan Kepala Desa Sumberanyar Kecamatan Banyuputih, Subaidi menerangkan bahwa dirinya tidak pernah tahu terkait adanya tersebut apalagi tentang nominal harga pengiriman.

” masalah uang tersebut saya tidak tahu dik, karena disitu ada petugas dari Syahbandar, jadi intinya pihak Desa tidak pernah memgetahui hal tersebut,” terangnya via Whatsaap. (12/3/2019). (Ajay)

Editor : tomi

Editors Team
Daisy Floren