Dugaan Manipulasi Data Siswa Terjadi Hampir di Semua Sekolah di Kabupaten Pesawaran, Tujuannya Untuk Mendapatkan Dana BOS Lebih Besar

Dugaan Manipulasi Data Siswa Terjadi Hampir di Semua Sekolah di Kabupaten Pesawaran, Tujuannya Untuk Mendapatkan Dana BOS Lebih Besar

Smallest Font
Largest Font

GMN Pesawaran - Korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mungkin sudah menjadi rahasia umum. Namun, modus dari para  pemangku kepentingan dalam melakukan kecurangan sangat sulit untuk dibongkar. Karena mereka sangatlah rapih dalam melakukan aksinya. Sehingga, perbuatan curang ini sudah sangat terstruktur, sistematis dan masif. Selasa(23/4/2024).

Dari hasil investasi media, korupsi dana BOS diduga hampir terjadi pada semua satuan pendidikan di Kabupaten Pesawaran, Lampung. 

Mulai dari satuan sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama. 

Kepala sekolah melakukan modus yang sama untuk mendapatkan keuntungan dari aliran dana BOS tersebut. 

Pada umumnya, kepala satuan pendidikan melakukan manipulasi data siswa untuk mendapatkan dana yang lebih besar dari jumlah siswa tercatat pada dapodik.

Beberapa waktu lalu tim investigasi melakukan kroscek langsung kesekolah, untuk melakukan klarifikasi terkait aliran dana Bos disekolah yang melebihi jumlah siswa.

Dari keterangan beberapa kepala sekolah diduga dana BOS yang diterima memang melebihi jumlah siswa dan hal itu disebabkan karena data siswa sudah dimanipulasi.

Manipulasi data terjadi sejak  semester ganjil yaitu pada tahun ajaran baru saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). 

Dimana penerimaan siswa baru berahir pada bulan Juli.  Pada ahir Agustus yaitu setiap tanggal 31 sekolah melakukan cut off data siswa sebagai acuan untuk mendapatkan dana BOS tahun berikut.

Sebagai contoh sekolah SD A pada saat cut off (31-Agustus) jumlah siswa sebanyak 100 siswa, maka pada tahun anggaran sekolah A mendapatkan dana BOS sebesar Rp. 900.000 x 100 = Rp.90.000.000 (seratus juta rupiah). 

Namun, dalam perjalannya pada semester genap siswa sekolah tersebut berkurang.

Artinya, dana yang diterima sekolah tidak sesuai dengan jumlah siswa yang tercatat di Dapodik.

Ada dugaan satuan pendidikan pada saat cut-off tersebut melakukan manipulasi data. Tujuannya tidak lain untuk mendapatkan dana BOS yang lebih besar.(Red)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author