Silang Pendapat Terkait Munculnya Figur Perempuan Di Pilkada NTB, Ini Pendapat Ketua HIMMAH NWDI Lotim

Silang Pendapat Terkait Munculnya Figur Perempuan Di Pilkada NTB, Ini Pendapat Ketua HIMMAH NWDI Lotim

Smallest Font
Largest Font

GMN Lombok Timur NTB - Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak di Nusa Tenggara Barat (NTB)dan mencuatnya Figur Perempuan untuk NTB 1 menghadirkan banyak pendapat di kalangan massyarakat Nusantara Tenggara Barat (NTB).

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Cabang Himpuan Mahasissa Nahdatul Wathan Diniah islamiyah(DPC HIMMAH NWDI) Lombok Timur Mengatakan.

"Sosok pemimpin perempuan agaknya kurang bergeming di telinga masyarakat NTB. Desas desus keterimaan terhadap pemimpin perempuan pun mulai bermunculan di permukaan. Dan itu menjadi sajian hangat dalam setiap momentum politik," jelas Abd.Kadir Jaelani.

Padahal dikatakanya jika kita membuka mata lebih luas, sejarah perjalanan bangsa ini tidak lepas dari kontribusi perempuan-perempuan hebat. Sebut saja, mulai dari RA. Kartini, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika dan masih banyak lagi," tambah Mas Ading akrabnya.

"Selain itu, sosok pemimpin perempuan di Republik ini pun sudah sangat lumrah. Entah yang pemimpin pusat maupun daerah. Misalnya, Megawati Soekarno Putri sebagai Presiden RI ke-5, Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur, bahkan dan ada banyak juga yang lain," lanjut Ading.

"Dari situ kita bisa melihat bahwa sosok pemimpin bukan direpresentasikan dari jenis kelamin. Melainkan dari sumbangsih bagi bangsa dan negara, serta tekadnya dalam melakukan pelayanan terbaik bagi masyarakat, demi tercapainya cita-cita bangsa yang termaktub dalam  pembukaan UU 1945 alinea ke-4," tegas Ading.

Sangat disayangkan sekali jika perpolitikan ini hanya melihat sentimen jenis kelamin. Yang itu merupakan kodrat dari Tuhan yang Maha Kuasa yang bersifat absolut. Bayangkan betapa ruginya kita semua mendeskriditkan potensi dan semangat gigih seseorang dengan hanya melihat bahwa dia adalah perempuan, terang Ading.

Dan menurut saya, kini sudah tidak saatnya lagi melihat pemimpin hanya pada sentimen jenis kelamin. Mari kita sama-sama menilai secara objektif, melalui hasil kerja-kerja nyata dan kebermanfaatan program-program untuk masyarakat luas,"Tutup Abdul Kadir Jaelani Mantan Presiden Mahasiswa IAIH Pancor tersebut.(Red)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author