Kisah Mantan Guru Honorer Kini Sukses Jadi Bos Martabak

Kisah Mantan Guru Honorer Kini Sukses Jadi Bos Martabak

Smallest Font
Largest Font

GMN Lebak - Martabak merupakan salah satu makanan yang mudah ditemukan di sudut kota atau pedesaan. Makanan yang berasal dari timur tengah ini menjadi salah satu kuliner yang paling banyak digemari terutama pecinta makanan manis, Senin (12/02/2024). 

Selain harganya yang murah, martabak sendiri sangat mudah ditemukan. Bahkan setiap ruas jalan perkotaan atau pedesaan banyak yang menjual martabak.

Namun, tidak semua cita rasa martabak itu sama. Contohnya mantan Guru Honorer yang kini sukses menjadi bos Martabak  memiliki 5 (lima) Gerobak Atau lima cabang usaha Martabak Manis dan Telur. 

Manarul Hidayat merupakan Pria kelahiran Lebak, 1992 dari 9 (sembilan) bersaudara meninggalkan karirnya sebagai Guru Honorer di salah satu Pondok Pesantren Modern yang ada di Lebak, pada tahun 2014 ia mengadu nasib ke Kota Bekasi menjadi pembuat martabak telur dan martabak manis khas Lebaksiu, Tegal, Jawa Tengah. 

Pria yang akrab disapa Aung ini mengaku dirinya belajar langsung dari seseorang yang ahli dalam membuat Martabak sebut saja Haji Udin. Selama kurun waktu satu tahun, Aung Sebelumnya bekerja sebagai pedagang Martabak ke Haji Udin. 

Dengan pengalaman yang cukup dan modal awal Rp 15 juta, Aung pulang kampung memberanikan diri membuka bisnis martabak di tempat kelahirannya. Aung menceritakan lika-liku bisnis Martabak yang pada waktu itu belum memiliki pelanggan dan persaingan dengan pedagang Martabak lain yang lebih dulu dari dirinya.

Sempat mengeluh pada waktu itu, dengan rasa sabar dan tekun menggeluti bisnis martabaknya, setelah 10 tahun beroperasi kini dalam sebulan omzet mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah.

Hingga saat ini usaha Martabak yang dia geluti berjalan lancar dan banyak pelanggan di setiap cabangnya. Pendapatan yang dihasilkan dari kerja kerasnya, kini mampu untuk membeli mobil pribadinya, membangun rumah, menyekolahkan anaknya dan membantu perekonomian kedua orang tuanya hingga saat ini.(Odih)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author